Haloooo para vegan, vegetarian, fruitarian, meatarian dan teman-temannya ^_^
Walaupun blog ini ada bau-bau 'Vegan'nya, tetapi bukan berarti tertutup untuk penikmat daging, telur, susu, batu maupun tanah. Hehe. Siapapun boleh ikut maen ke kos vegan, karena penghuni kos ini sangat menghargai pendapat dan pilihan hidup orang lain.
Walaupun blog ini ada bau-bau 'Vegan'nya, tetapi bukan berarti tertutup untuk penikmat daging, telur, susu, batu maupun tanah. Hehe. Siapapun boleh ikut maen ke kos vegan, karena penghuni kos ini sangat menghargai pendapat dan pilihan hidup orang lain.
Sebagai sebuah awalan yang indah, saya mau berkisah terlebih dahulu mengapa saya bisa menentukan pilihan menjadi seorang vegan.
Pilihan menjadi seorang vegan adalah sebuah pilihan yang indah, namun tidak mudah untuk mewujudkannya. Semenjak kecil saya memang sangat menyukai sayuran dan buah-buahan tapi juga sangat menyukai bakso dan sayap ayam. Intinya saya suka makanan yang enak-enak..hehee... Kemudian ketika menginjak remaja dan pola pikir mulai berubah saya menyadari bahwa makan daging itu tidak terlalu baik, terutama untuk hasil timbangan berat badan yang selalu menjadi bahan olok-olokan teman-teman, hahaa.
Sebenarnya semenjak menginjak usia remaja, sekitar kelas 2 SMP saya sudah memiliki keinginan untuk menjadi seorang vegan. Jangan tanya darimana keinginan itu, karena dia datang begitu saja. Sayapun tidak mengerti mengapa dulu sudah ingin menjadi vegan. Lalu saya utarakan niat ini kepada Ibu saya. Dan seperti kebanyakan reaksi orang-orang lainnya Ibu saya kaget dan bertanya, "nanti kamu mau makan apa kalau ga makan daging?". Saya jawab saja makan sayur dan buah. Dan Ibu saya tertawa. Mungkin Ibu saya berpikir saya sedang berimajinasi saja.
Niat saya semakin lama semakin besar, tapi karena tidak diperbolehkan oleh Ibu , saya mengakalinya dengan mengurangi konsumsi daging. Awalnya dengan memutuskan bahwa saya tidak ingin makan daging sapi lagi. Walaupun awalnya menentang, tapi akhirnya Ibu saya setuju karena ayah saya juga memutuskan berhenti makan daging sapi.
Sampai akhirnya saya kuliah dan harus merantau jauh dari rumah, Ibu saya pun sudah melepaskan dan menyerahkan segala keputusan hidupku ditangan sendiri, asal tetap bertanggungjawab. Ini kesempatan untuk mewujudkan niat saya bervegan.
Singkat cerita, jadilah saya menghentikan konsumsi daging ketika dibangku kuliah. Tapi saya memulainya dengan bertahap, tidak tiba-tiba menghentikan semua konsumsi daging.
Saya mulai dengan menghentikan konsumsi daging tetapi masih mengkonsumsi ikan. Ini berlangsung beberapa minggu sampai akhirnya saya menemukan bahwa saya mewarisi bakat alergi ikan dari Ibu saya. Akhirnya saya menghentikan semua konsumsi daging, tetapi masih mengkonsumsi telur.
Untuk lepas dari konsumsi telur ini ternyata sangat susah. Bukan dari konsumsi telurnya, tetapi produk-produk olahannya seperti roti, kue, cake, oooohhh... Sebenarnya itu adalah godaan terbesar. Dan setelah 4 tahun menjalani kehidupan sebagai seorang vegetarian yang masih mengkonsumsi telur (istilah kerennya lacto-ovo-vegetarian), sekitar sebulan yang lalu saya memutuskan untuk menjadi seorang vegan.
Setelah membaca ini, pasti ada yang terus bertanya-tanya, mengapa sih ada orang bodoh yang berhenti maka daging dan menjadi vegan. Baiklah, baiklah.. saya akan menceritakan mengapa saya memutuskan menjadi vegan, tetapi disini saja yah.. ^_^
0 comments:
Post a Comment