Blogroll

Searching...
Monday, 26 May 2014

Hubungan Global Warming dan Vegetarian

19:40
Ada hubungan special apa diantara global warming dan vegetarian? Kedua hal ini sangat berbeda, yang satunya mengenai iklim dan satu lagi mengenai pola makan sehari-hari.  Lalu bagaimana mereka bisa menjalani sebuah hubungan yang berbeda dunia ini? Hehee..

Sumber: Publikasi The New York Times tanggal 27 januari 2008
Hubungan global warming dan vegetarian sebenarnya sudah sejak lama dideklarasikan oleh salah organisasi PBB yaitu FAO (Food and Agriculture Organization).  Pada tahun 2006 FAO merilis sebuah laporan bahwa industri peternakan dunia menyumbang gas rumah kaca yang cukup besar yaitu sebesar 18%.  Industri peternakan menyumbang 9% CO2, 65% N2O dan 37% NH4 (metana).  Dan ternyata angka ini lebih besar dari emisi kendaraan bermotor sedunia sebesar 13,5%.  Kok bisa sih sektor peternakan menghasilkan emisi sebesar itu?  Berikut ini beberapa hal yang menjadi penyebabnya.

Kebutuhan listrik.
Pemeliharaan hewan ternak tentu membutuhkan energi listrik untuk menyalakan lampu-lampu dan peralatan pendukung lainnya.  Salah satu pemakaian listrik terbesar dalam industri ini adalah dari mesin-mesin pendingin untuk menyimpan daging yang sudah dipotong agar dapat bertahan lama.  Sebelum daging tersebut tersaji di piring makan, baik di distributor, pengecer, rumah makan, pasar, dan dapur rumah tangga pasti menyimpan daging di dalam lemari pendingin jika daging belum akan diolah.  Dan malaikat juga tahu, bahwa mesin-mesin pendingin adalah peralatan elektronik yang sangat boros listrik.

Transportasi.
Pengangkutan ternak, makanan ternak, obat-obatan ternak serta kebutuhan ternak lainnya menghasilkan emisi karbon yang signifikan.  Apalagi jika ternak-ternak tersebut diimpor dari Negara lain.

Kebutuhan lahan.
Peternakan membutuhkan lahan yang besar.  Begitu banyak hutan hujan di dunia ini yang dibabat habis untuk membuka sebuah lahan peternakan baru.  Belum lagi hutan-hutan ini juga dirusak untuk menanam pakan ternak seperti rumput, jagung dan gandum.  Padahal alangkah baiknya jika tanaman tersebut diberikan kepada penduduk bumi yang sedang mengalami kelaparan.  Perusakan hutan akan memperparah efek pemanasan global karena CO2 yang tersimpan dalam tanaman akan terlepas ke atmosfer ketika tanaman tersebut mati.

Polutan metana.
Hewan ternak seperti sapi akan menghasilkan metana secara alamiah selama proses mencerna makanan di dalam perutnya.  Metana memiliki emisi rumah kaca 23 kali lebih buruk dari CO2.  Miliaran hewan ternak diseluruh dunia melakukan proses ini setiap hari sehingga pada akhirnya menghasilkan polutan gas rumah kaca yang signifikan.  Jika dikalkulasi, lebih dari 100 miliar ton metana dapat dihasilkan oleh sektor peternakan setiap tahun.

Limbah kotoran.
Limbah kotoran ternak mengandung senyawa NO (Nitrogen Oksida) yang 300 kali lebih berbahaya dibandingkan CO2.  Data menyebutkan bahwa di Amerika Serikat saja hewan ternak menghasilkan tidak kurang dari 39,5 ton kotoran per detik.  Itu baru di Amerika Serikat, bayangkan berapa banyak jumlahnya di seluruh dunia ini.  Karena jumlahnya sangat banyak, tidak semua kotoran ini dapat diolah menjadi pupuk atau produk berguna lainnya.  Kotoran-kotoran ini pun akan berakhir di sungai atau tempat lain yang pada akhirnya meracuni tanah dan sumber air bersih.


Nah, jika satu per satu penduduk dunia menjadi vegetarian, sedikit demi sedikit kebutuhan daging menurun.  Dengan menurunnya kebutuhan daging, aktivitas industri peternakan seperti disebut diatas akan semakin berkurang sehingga berkurang juga penyebab global warming. Berdasarkan penelitian di Universitas Chicago, seorang vegetarian dapat mengurangi emisi karbon hingga 1,5 ton setiap tahunnya.  Seorang vegetarian juga dapat menyelamatkan hingga setengah hektar pepohonan setiap tahunnya.  Seribu orang yang beralih ke pola makan vegetarian sama dengan mengurangi 1500 ton emisi karbon per tahun.  Bila ada 10% penduduk Indonesia menjalani vegetarian, maka dapat mengurangi sedikitnya 30 juta ton emisi karbon setiap tahunnya.

Jadi tidak perlu alasan lain untuk bervegetarian. Anda hanya harus ingat, ketika cuaca menjadi sangat panas, bencana mengerikan terjadi dimana-mana, dan munculnya wabah penyakit baru yang mematikan, mungkin itu semua berawal dari apa yang tersaji di piring makan Anda.  Karena vegetarian tak pernah ingkar janji pada global warming 

Baca info selengkapnya di :
http://hiduplebihmulia.blogspot.com


0 comments:

Post a Comment