Seperti yang kita ketahui (bagi yang
sudah tahu) dan belum kita ketahui (bagi yang
belum tahu), dalam dunia makanan karbohidrat biasanya dibagi dua yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana. Mengonsumsi karbohidrat kompleks dinilai
lebih baik bagi tubuh dibandingkan karbohidrat sederhana. Begitu juga disaat puasa, sangat dianjurkan
untuk mengurangi jumlah karbohidrat sederhana dan diganti dengan konsumsi
karbohidrat kompleks. Mengapa demikian?
Karbohidrat sederhana dapat menyediakan energi bagi tubuh dengan sangat cepat, namun energi
tersebut juga akan habis dengan sangat cepat sehingga biasanya membuat tubuh
mudah lemas. Karbohidrat sederhana juga
sebagai sumber gula yang tinggi. Kadar
gula yang tinggi inilah yang akan menyebabkan kadar gula darah akan langsung
melonjak naik. Hal ini sangat tidak
sehat, apalagi saat kita sedang berpuasa kadar gula darah kita menurun.
Sedangkan sumber makanan dengan karbohidrat kompleks akan membutuhkan
waktu lebih lama untuk diubah menjadi energi.
Karena waktu untuk membentuk energi lebih lama, maka kadar gula darah
dalam tubuh akan naik secara perlahan.
Makanan diproses perlahan dan tenaga diperoleh tubuh sedikit demi
sedikit sehingga kita tidak akan cepat lapar dan tubuh berenergi lebih lama
untuk melakukan aktivitas.
Berbicara mengenai karbohidrat, maka
kita juga harus mengenal indeks glikemik
atau Glycemic
Index (GI) dan insulin. GI
adalah laju perubahan makanan menjadi gula dalam tubuh. Sedangkan insulin adalah hormon yang mengatur metabolisme karbohidrat serta
turut ambil bagian dalam metabolisme lemak (trigliserida) dan protein
(meningkatkan penggunaan protein).
GI yang tinggi dalam makanan akan
membuat makanan makin cepat diubah menjadi gula. Dengan demikian tubuh akan makin cepat pula
menghasilkan respons insulin. Makin
tinggi respon insulin tubuh, maka tubuh makin cepat menimbun lemak.
Lalu, bagaimana pilihan sumber
karbohidrat yang tepat saat puasa? Agar
lebih membantu, kawan vegan dapat mencermati contoh jenis sumber karbohidrat
dibawah ini.
Karbohidrat Sederhana dengan GI Tinggi
Menghasilkan energi dengan sangat
cepat, namun juga akan cepat habisnya.
Respon insulin tinggi sehingga merangsang penimbunan lemak. Contohnya
sukrosa (gula-gulaan), makanan manis-manis, manisan, minuman ringan, jagung
manis, sirup, atau makanan dan minuman yang mengandung banyak gula tambahan.
Disarankan menghindari dan membatasi jenis makanan ini, baik saat puasa
ataupun tidak.
Karbohidrat Sederhana dengan GI Rendah
Menghasilkan energi dengan sangat
cepat, namun juga akan cepat habisnya.
Respon insulin rendah sehingga cenderung tidak menimbun lemak. Contohnya buah-buahan yang tidak terlalu
manis seperti pisang, apel, dan pir.
Karbohidrat Kompleks dengan GI Tinggi
Energi akan dihasilkan pelan-pelan
dan digunakan secara perlahan sehingga tidak membuat tubuh cepat lemas, namun
dengan respon insulin tinggi yang dapat menyebabkan penimbunan lemak. Contohnya adalah kentang dan jagung.
Karbohidrat Kompleks dengan GI Rendah
Makanan jenis ini akan melepas
energi pelan-pelan sehingga tahan lama dan respon insulin juga rendah sehingga
bebas dari resiko penimbunan lemak.
Contohnya gandum, beras merah, umbi-umbian dan sayuran.
0 comments:
Post a Comment